Selasa, 18 Juni 2013

EROS & PSYCHE (BAGIAN 2)



Ini adalah bagian ke-2 sekaligus terakhir dari kisah Eros & Psyche. Setelah menemui Aphrodite, Psyche diberikan berbagai macam tugas untuk menguji ketabahannya. Ini adalah bagian yang menceritakan tugas terakhir yang harus dilaksanakan Psyche untuk mendapatkan ampunan Aphrodite.

# Dunia Kematian
“Ambil vas kecil ini dan pergilah ke neraka,” ujar Aphrodite. “Temui Persephone, keponakanku, Permaisuri dari Hades, yang juga disebut Pluto, raja dan penguasa dunia kematian. Katakan bahwa aku menginginkan sedikit air dari air-terjun awet muda, cukup untuk memulihkan kecantikan selama tujuh hari, yang hilang selama aku merawat putraku.”
Ketika Psyche tiba di tempat dimana sebuah menara berdiri. Menara tersebut berkata padanya, “Gadis malang, mengapa engkau mencoba mencelakakan dirimu sendiri, dan mengapa engkau menyerah begitu mudah di wajah bahaya dimana daya tahan dan keberanian paling dibutuhkan? Sungguh, jika kau masuk kebawah kau akan menemui Hades tapi tidak ada kesempatan untuk kembali ke dunia bercahaya matahari.”
Psyche duduk di pintu masuk menara dan berkata, “Apa yang bisa kulakukan? Tak ada lagi yang tersisa bagiku kecuali untuk mati.”
Menara itu kemudian memberi petunjuk untuk membantu Psyche melewati neraka dengan selamat.
“Dengarkan baik-baik. Dekat Lacedaemon, di pegunungan, ada sebuah jurang dimana terdapat goa yang dikenal sebagai lubang-nafas Dunia Bawah. Di kedalaman lubangnya terdapat sebuah jalan setapak yang akan mengarahkanmu ke istana Hades. Tapi kau tidak bisa melewati tempat itu dengan tangan kosong. Bawalah bersamamu roti gandum yang dicelup kedalam hydromel, minuman model lama yang terbuat dari madu dan air, dan letakkan di mulutmu dua koin.
Ketika kau telah menyelesaikan sebagian perjalananmu kau akan bertemu dengan keledai yang memanggul kayu, dan penunggangnya, yang akan memintamu membantunya mengencangkan ikatan beban yang terjatuh dari keledai itu. Tapi hati-hatilah, lewati dia tanpa berkata apa-apa. Dia adalah alat dari para penguasa neraka untuk menawan pengunjung di perjalanan dan mencegah mereka kembali.
Kemudian kau akan tiba di sungai kematian dan harus membayar Charon ongkosnya untuk mengantarkanmu ke seberang; sebab ketamakan pun dilakukan di dunia kematian. Berikan Charon salah satu koin, dan biarkan ia mengambilnya sendiri dari mulutmu, simpan koin sisanya untuk perjalanan kembali.
Ketika kau melewati sungai yang lembam itu mayat seorang pria tua akan mengambang di permukaan dan mengulurkan tangannya memohon untuk menaikkannya ke kapal. Dia adalah taktik lain untuk menjeratmu ke Dunia Bawah. Hati-hati jangan memberikan simpati, tetaplah diam dan tunggu hingga perahu itu berlalu.
Setelah mencapai tepi, di kejauhan kau akan melihat tiga wanita melambaikan tangan, yang memintamu untuk membantu mereka. Tidaklah bijak jika kau berusaha membantu mereka. Lewati gadis-gadis aneh itu dan hindari mereka. Semua ini dan banyak penampakan lainnya adalah perangkap yang disiapkan untukmu. Jika kau mengangkat tanganmu, tergoda untuk menolong orang lain, kau akan menjatuhkan roti hydromel dan tidak akan bisa kembali kepada cahaya.
Di ambang istana Persephone, ada seekor anjing penjaga besar berkepala tiga, yang akan salakannya bisa menakuti orang mati. Berikan dia sebagian roti hydromel yang kau bawa, ia akan menjadi tenang sehingga kau bisa melewatinya. Ketika kau memasuki portal, kau akan berhadapan langsung dengan Persephone, yang akan menyambutmu dengan gembira. Dia akan memintamu untuk duduk dan menawarkan perjamuan; tolak semua tawarannya, sebab jika kau makan sepotong saja makanan neraka kau harus tinggal bersama mereka selamanya.
Katakan pada Persephone bahwa sepotong roti gandum sudah cukup untukmu, dia akan memberikannya padamu, dan kau boleh makannya. Kemudian lakukan apa diperintahkan padamu; berikan ia vasnya, dan setelah mendapatkan air awet muda untuk Aphrodite, kau bisa kembali ke dunia cahaya. Kau harus menyuap kembali anjing penjaga yang keji itu dengan sisa roti hydromel-mu, bayar si tukang perahu dengan koin di mulutmu; dan setelah mencapai tepi sungai, kemudian menelusuri goa, kembali mencapai pintu masuk, dimana cahaya bintang-bintang angkasa akan menyambutmu.
Tapi aku peringatkan padamu diatas segalanya untuk berhati-hati dengan vas misterius yang kau bawa itu; jangan membukanya, jangan melihat, ataupun mencoba mencari tahu benda berharga yang tersembunyi didalamnya.”
Psyche berhasil melaksanakan tugasnya dengan mengikuti petunjuk-petunjuk yang ia terima. Ia memikirkan semua bahaya dan hal-hal mengerikan yang telah ia saksiksan dan hadapi. Ia kemudian berpikir, “Betapa bodohnya aku. Dengan air awet muda ini, aku bisa mendapatkan kecantikan abadi dan Eros akan kembali lagi padaku.”
Dia membuka tutup vas itu dan bau busuk menguar dari dalamnya dalam bentuk uap. Air itu adalah air dari sungai Stygian Lethe yang dikenal sebagai sungai tertidur dan kelupaan. Seketika Psyche kehilangan kesadaran dan terkulai di tanah.

#Pernikahan
Sementara itu Eros telah sembuh dari sakitnya. Seekor kupu-kupu mengabarkan padanya apa yang terlah terjadi pada Psyche. Dan dewa muda itu langsung pergi menemui kekasihnya, dengan mudah lolos dari pengawasan ayahnya, Hephaestos.
Eros mengembalikan uap pembuat tidur itu kembali ke vasnya. Kemudian menyentuh Psyche dengan ujung anak panahnya. “Gadis yang malang,” ucapnya. “Telahkah kau menjadi korban dari keingintahuanmu sendiri? Kau seharusnya tahu bahwa air mancur awet muda adalah air dari sungai Stygian Lethe. Hanya dewa-dewa langit yang dapat meminumnya tanpa terluka. Sementara manusia yang tidak abadi, jika mereka merasakan minuman pelupa untuk menjadi muda kembali, harus melewati kematian dan kelahiran.”
Terbangun oleh ciuman Eros, Psyche membuka matanya dan melihat kekasihnya membungkuk diatasnya, mengawasi dengan cemas. “Sekarang kau mengerti,” kata Eros, “betapa keingintahuan bisa berakibat fatal. Bawa vas itu kepada Aphrodite, dan sementara kau menyelesaikan tugas dari ibuku aku akan mengurus sisanya.” Eros kemudian terbang naik ke Olympus untuk mengadukan masalahnya kepada Zeus.
Psyche meneteskan airmata saat menyaksikan kekasihnya terbang pergi. Ia cemas jika Eros tidak akan kembali. Dia duduk di tepi sungai dan terkejut melihat bayangan dirinya di air. Dia tampak sangat cantik dari biasanya. Di wajahnya tergambar kedewasaan dan kedalaman pemikiran. Hatinya begitu gembira. Sosok dirinya telah berubah dan di pundaknya tumbuh sepasang sayap kupu-kupu yang berwarna-warni.
Zeus menyambut Eros dengan rasa senang dan menciumnya. “Kau memang dewa yang paling tidak hormat pada penguasa Olympus, dan tidak takut melibatkanku dalam masalah hubunganmu dengan manusia bumi. Tapi karena aku sangat menyayangimu, dan telah mengasuhmu dengan tanganku sendiri, aku akan dengan senang hati mengabulkan segala keinginanmu.”
Dengan senyuman mendukung seorang kakek, Zeus memerintahkan Hermes, pangeran Olympus, untuk mengumpulkan semua penghuni langit. Ketika Venus Aphrodite tiba, Eros berkata padanya, “Ibu,” dengan suara getir sekaligus memohon, “Ibu, jika kau memaksa kehendakmu tentang aku menikahi Psyche, aku akan meninggalkan Olympus, untuk meninggalkan kedewaanku, dan menetap di tempat dimana engkau ingin membunuh gadis itu. Di Tartaros (neraka) bersama Psyche lebih baik daripada Surga tanpanya.”
Aphrodite menggelengkan kepala sambil menyaksikan putranya turun ke bumi, “Anak itu bukan lagi dirinya; Sepertinya aku harus mengijinkannya, jika tidak akan ada bencana besar.”
Eros turun ke bumi dan menemui Psyche yang tidak sabar menunggunya. Psyche memberitahunya bahwa Aphrodite kecewa karena air awet muda itu telah dibuka dan khasitanya telah berkurang.
“Jangan khawatirkan sifat keras ibuku,” Eros berkata, “Aku telah mendapatkan dukungan yang terkuat dari kakekku, Zeus. Temani aku ke Olympus dan dibawah tahta kekuasaan para dewa takdir kita akan ditentukan.” Psyche menyandarkan dirinya pada bahu Eros dan mereka berdua terbang ke surga.
Sementara itu, Zeus duduk di depan para dewa yang berkuasa dan berkata, “Hai para dewa Olympus, yang telah berkumpul disini dalam jumlah yang lengkap, kalian telah menenal sifat urakan Eros, yang termuda diantara para dewa, yang, disamping kelakukannya yang sembrono, memimpin sebagian besar fungsi penting dari seluruh dunia. Aku merasa adalah penting untuk mengekang sifatnya yang sembarangan dan sulit diatur. Paling baik lah baginya, bagi para dewa, dan bagi kesejahteraan seluruh dunia, jika dia bersegera menanggung tanggungjawab pernikahan. Jika ia memiliki istri dan tanggungjawab mengurus rumahtangga, ia akan menjadi lebih patuh dan tenang,” kemudian Zeus beralih ke Aphrodite, “Karena ia telah membuat pilihannya dan menetapkan kesetiaannya kepada seorang gadis yang membuatnya senang, kami mentahbiskan pernikahan ini sah dan pengantin wanitanya diterima dalam lingkungan dewa-dewa Olympus sebagai salah satu dari kita.”
Psyche menjadi manusia yang diterima di lingkungan para dewa setelah Heracles (Hercules), anak Zeus dari hasil perkawinannya dengan wanita bumi, Alcmene.
Mungkin ada beberapa versi diluar sana yang menceritakan kisah ini dengan cara dan detil yang berbeda. Sebagian menerjemahkan Eros secara langsung sebagai Cupid.

Eros and Psyche: A Fairy-tale of Ancient Greece (1900)

EROS & PSYCHE (BAGIAN 1)





Eros & Psyche adalah sebuah dongeng Yunani kuno tentang kisah cinta antara manusia dan bangsa dewa Olympus. Kisah ini telah mendasari banyak dongeng-dongeng yang lebih modern seperti Cinderella, Beauty and The Beast, hingga Romeo & Juliet-nya Shakespeare.
Dalam kisah-kisah awal, Eros digambarkan sebagai seorang pemuda berusia 20-an dan merupakan dewa termuda di Olympus. Tapi karena sifatnya yang kekanak-kanakan dan suka mengacau, ia kemudian sering digambarkan sebagai anak kecil bersenjatakan panah yang disebut Cupid seperti yang kita kenal sekarang.

# Psyche
Dikisahkan, Psyche adalah anak bungsu dari tiga bersaudari dari pasangan raja dan ratu di Yunani. Masyarakat mereka memuja Venus Aphrodite, dewi cinta dan kecantikan. Tapi Psyche sendiri lebih suka memuja Artemis, dewi keperawanan.
Ketika ketiga putri raja itu diminta untuk menjadi pendeta kuil, Psyche menolak karena tidak ingin membuat sang dewi tersinggung. Namun karena paksaan orangtuanya, ia akhirnya menjalani tugas tersebut.
Ketika Psyche muncul keluar dari kuil Aphrodite, orang-orang terkesima oleh kecantikannya sampai-sampai mereka mengira dialah Aphrodite sendiri. Berita tentangnya segera menyebar dan makin banyak orang yang mengaguminya.
Aphrodite merasa tersinggung karena disamakan dengan manusia biasa. Kemudian ia memerintahkan putranya, Eros untuk turun ke bumi dan membunuh Psyche dengan anak panahnya.


# Pengorbanan
Psyche tidak menikmati popularitasnya. Kedua kakaknya, Megalometis dan Baskania sudah menikah dengan raja-raja yang berkuasa, sementara dirinya belum juga menemukan pendamping yang tepat.
Orangtuanya takut ini adalah hukuman dari dewa terhadap putrinya. Mereka pun mengkonsultasikan masalah ini kepada peramal Delphi di kuil Apollo. Sang peramal mengeluarkan perintah untuk mengantarkan Psyche ke puncak pegunungan. Mendandaninya bak pengantin lengkap dengan ritualnya, untuk dipersembahkan kepada calon suaminya yang ia gambarkan sebagai seorang tiran yang berkuasa atas surga dan neraka. Mendengar hal ini, raja dan seluruh negeri diserang kesedihan yang mendalam. Mereka harus kehilangan gadis tercantik di negeri mereka untuk dinikahkan dengan sesosok monster yang mengerikan.
“Tidak ada gunanya bersedih,” kata Psyche. “Semua orang memujaku sebagai Aphrodite… Ingatlah hanya ada satu Aphrodite, ibu dari alam semesta dan dewi kecantikan abadi yang pantas dipuja. Sekarang aku akan pergi, menyambut calon suami yang buruk yang sudah dipilihkan takdir untukku.” Ketika upacara selesai, Pyshce ditinggalkan sendiri. Saat itulah muncul Zephyr, angin lembut petang yang diperintahkan Eros untuk membawa Psyche.

# Istana
Psyche sangat terkejut ketika ia sudah berada di sebuah lembah yang sangat indah, dengan air sungai yang jernih, dan bunga-bunga bermekaran. Di hadapannya berdiri sebuah istana megah bertiang-tiang emas dan berdinding perak padat.
Ketika ia melangkah masuk, terdengar suara yang menyambut kehadirannya.
“Selamat datang, pengantin yang cantik, selamat datang ke rumahmu; engkau adalah tuan rumah istana ini yang telah disediakan oleh suamimu untukmu.” Gadis itu terkejut dan melihat sekeliling, namun tidak dapat melihat siapa-siapa.
“Siapakah gerangan?” tanya Psyche.
“Ini adalah suamimu yang menyapa,” jawab suara itu.
“Siapapun engkau, tidak bisakah kau menunjukkan diri kepada pengantinmu supaya aku bisa melihatmu langsung? Aku diberitahu bahwa suami yang ditakdirkan untukku adalah seorang tirani yang jahat, monster bertuah yang ditakuti penghuni langit melebihi neraka. Tunjukkan dirimu apa adanya dan jangan mengambil wujud yang lebih bagus dari wujud aslimu.”
“Pengantin tersayang, puaslah dengan cintaku dan percayalah pada suamimu. Peraturan yang tak dapat diubah mengharuskan aku menyembunyikan wajahku, namun saat malam hari ketika kegelapan mengelilingi kita aku akan bersamamu dan kau akan merasakan kehadiranku. Kemudian kau bisa menilai apakah aku sungguh seorang monster seperti yang kau takutkan. Tapi sekarang jangan pikirkan hal itu dan biarkan para pelayanku melayanimu.”
Psyche hanya bisa merasakan kehadiran suaminya pada malam hari ketika ia menyentuhnya, menciumnya dengan lembut dan hangat. Tapi ia segera merasa kesepian. Ia rindu keluarga dan teman-temannya. Suaminya mengatakan ia boleh melihat mereka setiap kali muncul tapi tidak boleh bicara dengan mereka.

# Kelicikan
Suatu hari kedua kakaknya pergi ke gunung untuk meletakkan bunga di monumen yang dibangun untuk mengenang Psyche. Tanpa menghiraukan peringatan suaminya, Psyche memerintahkan Zephyr untuk membawa kedua kakaknya ke istana.
Dua perempuan itu takjub dengan pemandangan yang mereka lihat. Psyche lebih senang lagi karena bisa menemui kedua kakaknya yang sudah menjadi temannya sejak kecil. Tapi ketika mereka bertanya seperti apa suami yang menjadi pendamping hidup adiknya, Psyche bingung harus menjawab apa. Lalu dia memutuskan untuk berbohong. Dia mengaku suaminya adalah seorang pria muda yang berkuasa, penyayang dan senang berburu.
Dia meminta kakak-kakaknya supaya menyampaikan pada orangtuanya bahwa dia baik-baik saja di tempat tinggal barunya. Kemudian kedua kakaknya itu pun pergi kembali ke rumah.
Suami Pysche kecewa karena ia membiarkan kakak-kakaknya masuk ke rumah. Dia bilang bahwa kedua wanita itu licik dan berniat merenggut kebahagiaan adiknya.
Tetapi Psyche kembali mengijinkan kedua kakaknya masuk pada kunjungan kedua. Mereka mencoba mengorek kebenaran dari adiknya tentang siapa sebenarnya suaminya itu. Akhirnya Psyche mengaku bahwa dia sendiri tidak tahu bagaimana rupa sang suaminya itu. Kedua kakaknya menekankan pada Psyche bahwa pria itu pastilah monster seperti yang dikatakan peramal Delphi. Kedua wanita itu pun meninggalkan istana dan adik mereka yang galau oleh pemikiran tentang wujud asli suaminya.

# Tetesan minyak panas
Pada malam hari, Psyche kembali merasakan kehadiran suaminya. Ciuman dan sentuhan itu tidak terasa seperti sentuhan seorang monster. Tapi dia harus memastikan agar ia bisa memberikan jawaban yang memuaskan pada kakaknya.
Psyche menunggu hingga suaminya pergi untuk tidur. Diam-diam ia mendekatinya sambil membawa penerangan berupa lilin. Dia terkejut sekaligus takjub ketika melihat sosok pemuda berbaring dengan sepasang sayap di punggungnya, serta busur dan anak panah di samping tubuhnya. Saking terkesimanya, Psyche tidak sengaja membuat minyak panas dari lilin di tangannya menetes ke bahu makhluk yang aneh sekaligus indah itu. Seketika Eros terbangun.
“Psyche, Psyche!” seru dewa muda itu. “Mengapa kau mengkhianati kepercayaanku? Aku harus meninggalkamu sekarang dan tidak lagi melindungimu dari musuh-musuhmu.”
Seketika itu juga Eros terbang meninggalkannya. Psyche begitu terpukul oleh penyesalan. Ia berusaha mencegah Dewa Cinta itu pergi tapi tersungkur keluar bingkai jendela dan jatuh ke tanah. Ia kesakitan, tapi hatinya lebih sakit lagi oleh rasa penyesalan atas apa yang telah dilakukannya.
Psyche menelusuri semak-semak dan ranting di hutan dalam keputus-asaan. Ia bertemu nymph, makhluk berwujud wanita cantik penghuni danau yang kemudian menyuruhnya menemui Pan, dewa gembala. Dewa itu menasehatinya agar tidak berputus asa dan senantiasa berdoa pada Eros, karena ia adalah teman dari para kekasih.
Lalu Psyche mencari kedua kakaknya. Dia menemui Megalometis dan menceritakan tentang apa yang telah ia lakukan pada suaminya. Kakak sulungnya itu berpura-pura simpati pada adiknya. Kemudian ia menyuruh Psyche untuk meminta nasehat pada kakak keduanya, Baskania.
Megalometis sangat senang memikirkan bahwa sekarang ia memiliki kesempatan untuk menjadi istri baru bagi Eros. Dia memerintahkan untuk membangun kuil bagi dewa cinta itu. Namun suaminya, seorang raja yang sudah tua, cemburu dan tanpa banyak kata langsung membunuh istrinya sendiri.
Sambutan yang sama ia terima saat menemui Baskania. Setelah Psyche meninggalkannya, Baskania pergi ke puncak gunung dan meminta agar Eros menerimanya sebagai istrinya. Bukannya diterbangkan oleh Zephyr ke lembah dengan istana yang megah, ia jatuh kedalam jurang dan menemui ajal.

# Dendam Aphrodite
Eros pulang ke rumahnya untuk merawat lukanya. Aphrodite memarahinya dan menyuruh suaminya, Vulcan Hephaestos, dewa penempa besi, untuk menjaga agar putra mereka tidak kabur menemui gadis itu lagi.
Aphrodite begitu marah dan ingin melakukan pembalasan dendam kepada Psyche. Ia pun mencari-cari perempuan itu, terbang dengan kereta kencana berbentuk kerang raksasa yang ditarik oleh burung-burung merpati.

# Tugas-tugas Aphrodite
Psyche melanjutkan perjalanannya.
Ia datang ke kuil Demeter. Disana ia bertemu sang dewi panen raya dan meminta bantuan bagaimana cara agar ia mendapat pengampunan dari Aphrodite. Tapi itu diluar kekuasaannya dan dewi itu tidak bisa membantunya. Kemudian Psyche pergi ke kuil Hera, ratu surga dan istri dari Zeus, bapak dari semua dewa. Tapi Hera juga tidak membantu Psyche. Karena bagaimanapun, Aphrodite adalah menantunya dan ia menyerahkan takdir Psyche pada gadis itu sendiri.
Sementara itu Aphrodite kembali ke istananya bersama kakaknya, Hermes untuk dimintai nasehat.
Akhirnya Psyche dengan pasrah datang ke istana Aphrodite. Ia disambut oleh seorang pelayan Aphrodite yang bernama Fashion. “Kau rupanya! Kaulah orang yang dicari-cari majikanku.” Fashion menggeretnya dengan kasar menemui Aphrodite.
Psyche memohon pada ibu mertuanya untuk diampuni. “Aku mohon beri aku kesempatan dan terimalah aku menjadi pelayanmu asal engaku mengampuniku dan berhenti membenciku.”
Aphrodite menjawab, “Kita lihat saja apa yang bisa kau lakukan,” kemudian mengambil gandum, padi, biji bunga opium dan semua jenis biji padi-padian, mencampurnya menjadi tumpukan yang besar, kemudian berkata dengan nada mencemooh, “Aku akan menguji kesabaran dan keuletanmu. Pisahkan biji-bijian ini berdasarkan tiap jenisnya, dan jika tugas ini tidak selesai sebelum petang aku akan mengirimmu kepada pelayan-pelayanku, Kegelisahan dan Penderitaan, yang akan menyiksa dan menghukummu dengan teramat berat.”
Kemudian meninggalkan gadis yang ketakutan itu sambil membanting pintu.
Psyche menatap putus asa pada tumpukan besar biji-bijian itu. Kemudian muncul seekor semut kecil yang kemudian memanggil seluruh koloninya. Semut-semut tersebut kemudian mulai menyortir biji-bijian tersebut dalam waktu yang tidak lama.
Ketika Aphrodite melihat hasil pekerjaan itu, dia berseru, “Ini bukan hasil pekerjaanmu sendiri. Aku akan memberimu tugas yang lain.”
Aphrodite kemudian memerintahkannya untuk mengumpulkan bulu-bulu domba emas di seberang hutan. Ia memperingatkan bahwa domba-domba itu sangat liar dan bisa membunuh dengan mudah.
Psyche pergi ke hutan dan hendak masuk kedalam sungai. Dia tidak peduli jika dia mati karena dibunuh domba-domba liar itu atau tenggelam di sungai. Namun saat itu seorang nymph, ibu dari musik, bidadari air, muncul dari tepi sungai dan mencegahnya melakukan tindakan ceroboh. “Tunggulah dibawah pohon hingga senja. Ketika domba-domba itu masuk kembali ke hutan, bulu-bulu mereka akan tersangkut di ranting-ranting dan kau tinggal mengambilnya.”
Setelah Psyche kembali membawa bulu-bulu emas yang diminta, Aphrodite berkata, “Aku tahu kau tidak mungkin berhasil melakukannya tanpa bantuan. Maka aku akan memberi tugas ketiga, yang akan menguji keberanian hatimu. Ini adalah jambangan air dari kristal murni. Pergilah ke puncak pegunungan, di kawasan yang paling liar kau akan menemukan aliran sungai Cocytus yang mengalir deras menuju dasar jurang. Ambil air dari puncak air terjun sungai suci itu dan aku akan mempertimbangkan apakah kau pantas bagi putraku.”
Namun ketika Psyche tiba di tempat itu, ia melihat kawasan itu dihuni oleh naga-naga yang buas, mendesis-desis sambil menunjukkan cakar-cakarnya yang besar. Psyche menangis karena putus asa. Lalu tiba-tiba muncul elang gagah milik Zeus. “Gadis muda, kau bisa jatuh ke jurang jika mencoba mengambil air ajaib ini dari sumbernya. Biarkan aku membantumu.”
Elang perkasa itu membawa jambangan kristal dan mengisinya dengan air sungai itu sambil menghindari serangan naga-naga ganas dengan cerdiknya.
“Kau telah menyelesaikan tugas-tugasmu,” kata Aphrodite. “Kau pastilah mampu melakukan sihir. Karena itu aku masih punya satu tugas lagi untukmu. Dan ini adalah yang terakhir.”
Bersambung… ***

Minggu, 02 Juni 2013

kartulku : "Apa sih Pacaran Itu ??"

Seperti yang kita tau pacaran bukan merupakan hal yang tabu lagi di zaman sekarang ini terutama di kalangan para remaja SMA. Nggak seperti orangtua kita dulu yang harus backstreet alias ‘ngumpet-ngumpet’ kalau mau ketemu sang pujaan hati. Remaja zaman sekarang ini sudah tidak mengenal takut lagi kalau dengan urusan yang satu ini bahkan mereka nggak segan-segan mengumbar kemesraan di depan umun yang membuat risih mata yang memandangnya.
            Hal ini juga membuat para orangtua was-was dan khawatir akibat ulah para anak remaja mereka. Terutama bagi para orangtua yang mempunyai remaja putri, tak jarang orangtua menjadi ‘kolot’ dan posesif dengan hal yang satu ini. Sehingga tidak sedikit remaja yang kabur dari rumah atau bahkan bunuh diri karena merasa terkekang oleh orangtua.
            Meski begitu, Sobat Kartul perlu tau nih, apa sih pacaran itu ? Dari hasil survei,  beberapa Sobat Kartul kita punya opini masing-masing nih tentang arti pacaran “Menurut aku pacaran itu cuma simbol atau status buat kedua insan yang saling menyayangi,” kata Andri Siswa SMK Kartini. Nah, kalau menurut Sonia Siswi SMK Putra Jaya Batam “Pacaran itu lawan jenis yang saling menyukai dan menyayangi menjalankan suatu hubungan yang bisa melindungi satu sama lain bahkan suatu hubungan yang galau tapi tetap orang-orang suka”. Lain pula dengan Rio Siswa SMKN 1 “Pacaran itu sih pada zaman Rasulullah nggak ada sih, tapi kalau sekarang bisa dibilang proses menuju hubungan yang lebih akrab antara sepasang manusia yang memiliki perasaan yang lebih terhadap pasangannya”.
Yap, pacaran adalah masa menjalin persahabatan yang lebih mendalam dengan tujuan untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius (menikah). Lantas seberapa penting kah pacaran menuru Sobat Kartul ?
“Penting sih nggak juga, karena kalau penting banget percuma yang ada malah bikin galau ya nggak ?! Jadi pacaran bagi saya netral-netral ajalah. Nggak punya pacar oke, punya pacar juga oke” Kata Sonia. Nah, kalau Rio punya jawaban sendiri nih, “Sebenarnya arti pacaran untuk remaja seumuran saya tidak begitu penting. Ada baiknya kalau pacaran di mulai setelah bekerja atau sudah niat untuk mencari pasangan hidup. Kalau saya sih takutnya nanti dia di ‘borong’ orang duluan makanya di pacarin dari sekarang, hehe” Ujarnya. Asal Sobat Kartul niatnya beneran dan sesuai dengan norma serta tuntunan agama sih mungkin bisa di tolerir “dengan penuh keterpaksaan sih tolerirnya”.
So, menurut Sobat Kartul apa sih dampak positif dan negatif dari pacaran itu sendiri ? “Kalau sisi bainya, pacaran bisa sebagai semangat kita, misalnya dalam pelajaran. Kita punya pacar yang pintar dan mampu mengajari kita. Terus si pacar juga mampu memberi kita motivasi dan jalan keluar yang baik di saat kita sedang punya masalah. Pacar itu bisa di jadikan apa saja, kakak, abang, teman curhat, dan lain-lain, bukan hanya sebagai pacar saja. Nah, kalau buruknya gaya pacaran yang berlebihan mampu merusak diri sendiri serta dapat mengakibatkan galau berkepanjangan yang tidak ada ujungnya” Ujar Sonia panjang-lebar. Sementara itu menurut Rio “Dampak baiknya itu misalnya saling membantu saat membuat tugas serta saling melengkapi satu sama lain. Kalau dampak buruknya lumayan banyak mulai dari mereka yang pacaran berdasarkan nafsu, freesex, hamil di luar nikah, narkoba yang di berikan pasangan, atau sampai pemanfaatan harta pasangan pun sering terjadi” katanya.
Wah, setuju banget nih sama pendapat para Sobat Kartul kita. Intinya semua itu tergantung dari diri kita sendiri. Kalau kita menjalani hubungan dengan niat yang baik dan sesuai dengan norma dan tuntunan agama di jamin deh terhindar dari segala macan dampak negatif. Tapi kalau suatu hubungan di dasari dengan niat yang buruk di jamin deh kedepannya bakal lebih buruk lagi.
Jadi saran saya, kita sebagai penerus bangsa serta sebagai remaja yang berpendidikan dan mempunyai moral harus pintar-pintar menjaga diri. Jangan sampai masa depan kita hancur karena mengikuti hawa nafsu semata.