Seperti yang kita tau pacaran bukan merupakan hal
yang tabu lagi di zaman sekarang ini terutama di kalangan para remaja SMA. Nggak
seperti orangtua kita dulu yang harus backstreet
alias ‘ngumpet-ngumpet’ kalau mau ketemu sang pujaan hati. Remaja zaman sekarang
ini sudah tidak mengenal takut lagi kalau dengan urusan yang satu ini bahkan
mereka nggak segan-segan mengumbar kemesraan di depan umun yang membuat risih
mata yang memandangnya.
Hal
ini juga membuat para orangtua was-was dan khawatir akibat ulah para anak
remaja mereka. Terutama bagi para orangtua yang mempunyai remaja putri, tak
jarang orangtua menjadi ‘kolot’ dan posesif dengan hal yang satu ini.
Sehingga tidak sedikit remaja yang kabur dari rumah atau bahkan bunuh diri karena
merasa terkekang oleh orangtua.
Meski
begitu, Sobat Kartul perlu tau nih,
apa sih pacaran itu ? Dari hasil survei, beberapa Sobat
Kartul kita punya opini masing-masing nih tentang arti pacaran “Menurut aku
pacaran itu cuma simbol atau status buat kedua insan yang saling menyayangi,”
kata Andri Siswa SMK Kartini. Nah, kalau menurut Sonia Siswi SMK Putra Jaya
Batam “Pacaran itu lawan jenis yang saling menyukai dan menyayangi menjalankan
suatu hubungan yang bisa melindungi satu sama lain bahkan suatu hubungan yang
galau tapi tetap orang-orang suka”. Lain pula dengan Rio Siswa SMKN 1 “Pacaran
itu sih pada zaman Rasulullah nggak ada sih, tapi kalau sekarang bisa dibilang
proses menuju hubungan yang lebih akrab antara sepasang manusia yang memiliki
perasaan yang lebih terhadap pasangannya”.
Yap, pacaran adalah masa menjalin persahabatan yang
lebih mendalam dengan tujuan untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius
(menikah). Lantas seberapa penting kah pacaran menuru Sobat Kartul ?
“Penting sih nggak juga, karena kalau penting banget
percuma yang ada malah bikin galau ya nggak ?! Jadi pacaran bagi saya
netral-netral ajalah. Nggak punya pacar oke, punya pacar juga oke” Kata Sonia.
Nah, kalau Rio punya jawaban sendiri nih, “Sebenarnya arti pacaran untuk remaja
seumuran saya tidak begitu penting. Ada baiknya kalau pacaran di mulai setelah
bekerja atau sudah niat untuk mencari pasangan hidup. Kalau saya sih takutnya
nanti dia di ‘borong’ orang duluan makanya di pacarin dari sekarang, hehe”
Ujarnya. Asal Sobat Kartul niatnya
beneran dan sesuai dengan norma serta tuntunan agama sih mungkin bisa di
tolerir “dengan penuh keterpaksaan sih tolerirnya”.
So, menurut Sobat
Kartul apa sih dampak positif dan negatif dari pacaran itu sendiri ? “Kalau
sisi bainya, pacaran bisa sebagai semangat kita, misalnya dalam pelajaran. Kita
punya pacar yang pintar dan mampu mengajari kita. Terus si pacar juga mampu
memberi kita motivasi dan jalan keluar yang baik di saat kita sedang punya
masalah. Pacar itu bisa di jadikan apa saja, kakak, abang, teman curhat, dan
lain-lain, bukan hanya sebagai pacar saja. Nah, kalau buruknya gaya pacaran
yang berlebihan mampu merusak diri sendiri serta dapat mengakibatkan galau
berkepanjangan yang tidak ada ujungnya” Ujar Sonia panjang-lebar. Sementara itu
menurut Rio “Dampak baiknya itu misalnya saling membantu saat membuat tugas
serta saling melengkapi satu sama lain. Kalau dampak buruknya lumayan banyak
mulai dari mereka yang pacaran berdasarkan nafsu, freesex, hamil di luar nikah, narkoba yang di berikan pasangan,
atau sampai pemanfaatan harta pasangan pun sering terjadi” katanya.
Wah, setuju banget nih sama pendapat para Sobat Kartul kita. Intinya semua itu
tergantung dari diri kita sendiri. Kalau kita menjalani hubungan dengan niat
yang baik dan sesuai dengan norma dan tuntunan agama di jamin deh terhindar
dari segala macan dampak negatif. Tapi kalau suatu hubungan di dasari dengan
niat yang buruk di jamin deh kedepannya bakal lebih buruk lagi.
Jadi saran saya, kita sebagai penerus bangsa serta
sebagai remaja yang berpendidikan dan mempunyai moral harus pintar-pintar
menjaga diri. Jangan sampai masa depan kita hancur karena mengikuti hawa nafsu
semata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar